Simon Tahamata Tak Sabar Mulai Petualangan Baru di Timnas Indonesia

Bagikan

Simon Tahamata dipercaya mengisi posisi Kepala Pemandu Bakat Timnas Indonesia, setelah pengumuman resmi oleh PSSI pada 22 Mei 2025.

Simon Tahamata Tak Sabar Mulai Petualangan Baru di Timnas Indonesia

Penunjukan ini menambah warna baru dengan kekuatan pengalaman dan nuansa sepak bola Belanda yang ia bawa ke tubuh sepak bola nasional Indonesia. “Ini adalah suatu kehormatan besar dan tantangan yang luar biasa bagi saya,” ucap Simon, penuh antusiasme menyambut peran barunya. , akan membahas informasi menarik mengenai sepak bola hari ini, simak pembahasan ini.

tebak skor hadiah pulsa 100k  

Sejarah Karier Gemilang Simon Tahamata

Simon Tahamata memulai karier profesionalnya sebagai pemain sayap yang cemerlang. Bermula dari klub TSV Theole pada 1967 hingga 1971, ia kemudian bergabung dengan akademi Ajax Amsterdam yang bergengsi pada 1971 dan hingga 1975 berlatih serta bermain di tim junior. Debut tim utama Ajax datang pada musim 1975/1976.

Selama membela Ajax hingga tahun 1980, Simon tampil dalam 149 pertandingan, mencetak 17 gol dan 33 assist. Prestasinya di Ajax sangatlah gemilang, memenangkan tiga gelar Liga Belanda (Eredivisie) pada 1976/77, 1978/79, dan 1979/80, serta satu Piala KNVB pada musim 1978/79. Selain itu, ia mencapai semifinal Piala Eropa I pada musim 1979/80, menandai puncak kariernya di klub itu.

Pada 1980, Simon pindah ke Standard Liege di Belgia, di mana ia mencetak 40 gol dalam 129 pertandingan. Bersama klub tersebut, ia meraih dua gelar Liga Belgia dan satu Piala Belgia, juga membawa Standard Liege ke final Piala Eropa II. Penghargaan pribadi seperti Man of the Season dan Belgian Fair Play Award melengkapi masa suksesnya di Belgia.

AYO DUKUNG TIMNAS GARUDA, sekarang nonton pertandingan bola khusunya timnas garuda tanpa ribet, Segera download!

aplikasi shotsgoal  

Kontribusi di Level Internasional dan Diaspora

Kontribusi di Level Internasional dan Diaspora

Simon juga dikenal sebagai mantan anggota Timnas Belanda, memperkuat skuad nasional antara 1979 sampai 1986. Debut internasionalnya terjadi pada 22 Mei 1979 dalam pertandingan ulang tahun FIFA melawan Argentina. Selama berkarier internasional, ia mengumpulkan 22 caps dan mencetak dua gol.

Kehadiran Simon di Timnas Indonesia sangat strategis mengingat latar belakangnya sebagai diaspora Indonesia keturunan Maluku yang besar dan berkarier di Eropa. Hal ini membuka peluang besar untuk menghubungkan pemanfaatan sumber daya pemain Indonesia di dalam negeri dan luar negeri. Ssebuah langkah penting untuk memperkuat Timnas dari berbagai lini.

Kerjasama erat Simon dengan pelatih Patrick Kluivert serta para staf teknis diharapkan mampu menghasilkan ekosistem pencarian dan pengembangan bakat yang maksimal untuk Indonesia. Dengan pengalaman panjang dari Eropa, Simon siap membawa metode scouting modern dan profesional untuk membantu Timnas.

Baca Juga: 26 Mei 2025! Prediksi Laga Antara Torino vs AS Roma

Kiprah Setelah Pensiun dan Kepelatihan

Pasca pensiun sebagai pemain pada 1996, Simon tak meninggalkan dunia sepak bola begitu saja. Ia langsung menapaki karier sebagai pelatih muda dan pelatih akademi di beberapa klub besar. Seperti Ajax Amsterdam, Standard Liege, Beerschot, serta klub Arab Saudi Al Ahli. Karier kepelatihannya ini semakin memperdalam keahliannya dalam membentuk dan mengembangkan talenta muda.

Selain kiprah di klub-klub tersebut, Simon mendirikan Simon Tahamata Soccer Academy sejak 2015 untuk membina pemain muda secara profesional dan karakter. Akademi ini menjadi bukti komitmen jangka panjangnya dalam mendidik dan mengembangkan bibit-bibit unggul di dunia sepak bola.

Kini dengan bergabungnya Simon di PSSI sebagai Kepala Pemandu Bakat. Pengalaman dan dedikasinya dalam membina pemain muda di berbagai belahan dunia akan sangat berguna bagi misi besar perkembangan sepak bola Indonesia.

Harapan dan Tantangan dalam Misi Baru

Simon Tahamata mengungkapkan rasa terima kasihnya atas sambutan hangat dari para pecinta sepak bola Indonesia. “Pertama, terima kasih atas semua pesan yang baik yang saya terima. Saya menantikan bekerja bersama coach Patrick Kluivert dan staf teknis lainnya di Indonesia,” ujarnya penuh semangat.

Sebagai Kepala Pemandu Bakat, Simon menghadapi tantangan besar dalam mencari dan merekrut talenta terbaik di Indonesia dan diaspora, terutama dari Belanda. Ia menyadari pentingnya konsistensi dan kualitas dalam pengembangan pemain untuk mendongkrak prestasi Timnas.

Dengan latar belakang pengalaman internasional dan pemahaman mendalam akan sepak bola modern. Simon siap membawa perubahan positif dan mengangkat standar pengembangan pemain muda Indonesia menuju persaingan internasional. Langkah ini menjadi harapan besar bagi masa depan sepak bola Tanah Air yang lebih gemilang dan berprestasi.

Manfaatkan juga waktu luang anda untuk mengeksplorasi lebih banyak lagi mengenai berita sepak bola terbaru lainnya hanya dengan klik footballteamnames.com.